• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Khawatir Terhadap Program Nuklir, Macron Akan Percepat Negosiasi Iran-Eropa

img

Web.id Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Dalam Konten Ini saya akan mengulas cerita sukses terkait Berita, News., Artikel Ini Membahas Berita, News Khawatir Terhadap Program Nuklir Macron Akan Percepat Negosiasi IranEropa baca sampai selesai.

Paris, Prancis - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan keprihatinan mendalam atas program nuklir Iran yang terus berlanjut. Menyusul percakapan telepon dengan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, Macron mendesak percepatan negosiasi antara kekuatan Eropa dan Teheran untuk meredakan ketegangan yang meningkat.

Dalam panggilan telepon tersebut, Macron secara tegas menyampaikan posisi Prancis. ""Di sini sekali lagi, posisi saya jelas,"" ujarnya, menggarisbawahi urgensi untuk menemukan solusi diplomatik di tengah kekhawatiran bahwa Iran semakin dekat untuk memiliki kemampuan senjata nuklir.

Langkah proaktif Macron ini diambil di tengah meningkatnya eskalasi di Timur Tengah dan laporan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang menunjukkan bahwa Iran telah meningkatkan pengayaan uraniumnya ke tingkat yang jauh melampaui batas yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015, atau yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

""Penting untuk memprioritaskan kembalinya negosiasi substantif dengan Iran,"" kata Macron dalam sebuah pernyataan. Ia menekankan bahwa perundingan ini harus mencakup tidak hanya isu nuklir, tetapi juga program rudal balistik Iran dan perannya dalam stabilitas regional.

Panggilan dengan Pezeshkian, yang baru-baru ini terpilih, dipandang sebagai upaya untuk membuka kembali saluran komunikasi tingkat tinggi dan mengukur posisi pemerintahan baru Iran terhadap diplomasi nuklir. Meskipun Presiden Pezeshkian telah menyatakan bahwa Iran tidak menginginkan senjata nuklir, ia juga bersikeras pada hak negaranya untuk program energi nuklir damai.

Kekuatan Eropa, yang dikenal sebagai E3 (Prancis, Jerman, dan Inggris), telah berulang kali menyuarakan keprihatinan mereka. Mereka berada dalam posisi yang sulit, mencoba menengahi antara tuntutan Amerika Serikat untuk kesepakatan yang lebih ketat dan keengganan Iran untuk bernegosiasi di bawah tekanan sanksi.

Negosiasi untuk menghidupkan kembali JCPOA telah terhenti selama berbulan-bulan. Kesepakatan awal goyah setelah penarikan sepihak Amerika Serikat pada tahun 2018 di bawah pemerintahan Donald Trump, yang diikuti dengan penerapan kembali sanksi ekonomi yang melumpuhkan terhadap Iran. Sebagai tanggapan, Teheran secara bertahap mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan tersebut.

Inisiatif Macron untuk mempercepat pembicaraan ini menandakan kesadaran Eropa bahwa jendela untuk solusi diplomatik semakin menyempit. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dikhawatirkan dapat memicu perlombaan senjata di kawasan dan meningkatkan risiko konflik militer yang lebih luas.

Itulah pembahasan lengkap seputar khawatir terhadap program nuklir macron akan percepat negosiasi iraneropa yang saya tuangkan dalam berita, news Mudah-mudahan tulisan ini membuka cakrawala berpikir Anda tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. Terima kasih telah membaca

© Copyright 2024 - Sulbar Belajar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.