Kelas Menengah Indonesia Terpuruk: Pakar Unair Bongkar Rahasianya
Web.id Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Di Blog Ini saya akan mengupas informasi menarik tentang Pendidikan. Ulasan Mendetail Mengenai Pendidikan Kelas Menengah Indonesia Terpuruk Pakar Unair Bongkar Rahasianya Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.
Dampak Penurunan Kelas Menengah Indonesia
Penurunan permintaan global telah memaksa perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja atau memotong jam kerja, berdampak langsung pada pendapatan karyawan. Hal ini melemahkan daya saing produk lokal, menyebabkan pedagang lokal mengurangi karyawan dan menurunkan pendapatan masyarakat.
Pakar ekonomi Rossanto Dwi Handoyo mengidentifikasi COVID-19 sebagai faktor utama yang melumpuhkan sektor perdagangan internasional, menurunkan daya saing perusahaan lokal. Sektor usaha kecil dan menengah juga menghadapi tantangan serupa.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan signifikan kelas menengah dari 57,33 juta pada 2019 menjadi 47,85 juta pada 2024. Pola konsumsi yang meningkat, akses mudah ke pinjaman online, dan produk gaya hidup murah memperburuk kondisi ini.
Penurunan kelas menengah berdampak langsung pada sektor perdagangan. Rossanto berpendapat bahwa perang dagang AS-Tiongkok berkontribusi pada penurunan ini. Persaingan di sektor ini juga sangat ketat.
Untuk mengatasi tantangan ini, Rossanto menyarankan kebijakan moneter dan fiskal. Bank Indonesia dan OJK harus mendukung penciptaan lapangan kerja. Subsidi bunga perumahan dan bantuan biaya pendidikan dapat membantu menjaga kelas menengah agar tidak terpuruk.
14 September 2024
Demikian kelas menengah indonesia terpuruk pakar unair bongkar rahasianya telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam pendidikan Selamat menggali informasi lebih lanjut tentang tema ini Jaga semangat dan kesehatan selalu. Bantu sebarkan dengan membagikan ini. Terima kasih