Prabowo Subianto, Presiden terpilih, telah memanggil sejumlah menteri dari pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk berdiskusi mengenai pembentukan kabinetnya. Di antara mereka adalah Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian, dan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.

Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Prabowo menyampaikan kekhawatirannya tentang kondisi politik dan ekonomi global yang tidak stabil. Ia menekankan perlunya keseimbangan antara kekuatan Barat dan Timur.

Sri Mulyani menyatakan bahwa Prabowo memintanya untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan. Ia juga mengungkapkan bahwa diskusi dengan Prabowo berlangsung cukup lama dan mendalam.

Selain Airlangga dan Sri Mulyani, Prabowo juga memanggil sejumlah menteri ekonomi lainnya, seperti Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian), dan Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM).

Zulkifli Hasan memberikan sinyal kuat bahwa ia bersedia masuk ke dalam Kabinet Prabowo. Ia menyatakan bahwa Prabowo akan menentukan dan mengumumkan posisi masing-masing menteri.

Selain menteri dari pemerintahan Jokowi, Prabowo juga memanggil beberapa politikus, seperti Nusron Wahid dan Maman Abdurrahman. Nusron Wahid, mantan Kepala BNP2TKI, menyatakan kesiapannya untuk membantu Prabowo jika diminta.

Maman Abdurrahman, yang bertemu Prabowo untuk membahas kondisi UMKM, mengungkapkan bahwa nomenklatur kementerian yang sebelumnya digabung dengan Kementerian Koperasi kini dipisah menjadi dua kementerian terpisah.

Pemanggilan para menteri dan politikus ini dilakukan menjelang pelantikan Prabowo sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024.

Share this article
The link has been copied!