• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tragedi Pilu: Bayi Ade Jigo Meninggal di Rahim Usia 7 Bulan

img

Web.id Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Di Blog Ini saya akan mengulas fakta-fakta seputar News, Berita, Tragedi, Kesehatan Ibu dan Anak. Konten Yang Terinspirasi Oleh News, Berita, Tragedi, Kesehatan Ibu dan Anak Tragedi Pilu Bayi Ade Jigo Meninggal di Rahim Usia 7 Bulan Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Tragedi Pilu: Bayi Meninggal dalam Kandungan Selama 3 Hari

Setelah menjalani operasi caesar, Ade Jigo dan istrinya, Irene Maya Aurida, menerima kabar yang menghancurkan. Dokter menyatakan bahwa bayi mereka telah meninggal dunia sejak tiga hari sebelumnya. Padahal, saat pemeriksaan USG 4D sebulan sebelumnya, bayi tersebut masih terlihat aktif dan melambaikan tangan.

Kami sangat senang karena pada usia 6 bulan, dia aktif dan melambaikan tangan. Tapi kami tidak tahu kalau itu isyarat dia mau pergi, ungkap Ade Jigo dengan pilu. Kami juga tidak tahu kalau kontraksi yang dirasakan istri saya adalah tanda bahwa dia harus keluar dalam kondisi sudah meninggal.

Selama tiga hari terakhir, Irene mengalami kontraksi. Awalnya, mereka mengira itu adalah kontraksi palsu. Namun, ternyata kontraksi tersebut merupakan kode bahwa bayi harus segera dilahirkan. Saat merasakan kontraksi, Irene tidak mengalami pendarahan. Namun, setelah diperiksa, ketinggian air ketuban yang semula 11 cm telah berkurang drastis menjadi hanya 1 cm.

Mungkin karena itu atau karena virus toksoplasma, ujar Ade Jigo. Kami berniat merekam momen istri saya saat periksa kandungan, tapi kami urungkan ketika dokter mengatakan detak jantung bayi sudah tidak ada.

Dokter memutuskan bahwa bayi tersebut telah meninggal lebih dari tiga hari karena sisa air ketuban yang tinggal sedikit, tidak adanya detak jantung, dan tidak adanya aliran darah.

Itulah rangkuman menyeluruh seputar tragedi pilu bayi ade jigo meninggal di rahim usia 7 bulan yang saya paparkan dalam news, berita, tragedi, kesehatan ibu dan anak Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. jangan lewatkan artikel lainnya. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Sulbar Belajar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.