• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Singapura Hadapi Krisis Bayi, Kematian Mengintai di Balik Kelahiran

img

Web.id Assalamualaikum semoga kita selalu berbuat baik. Sekarang saya akan mengulas cerita sukses terkait Health., Informasi Terkait Health Singapura Hadapi Krisis Bayi Kematian Mengintai di Balik Kelahiran Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Kelahiran warga negara Singapura merupakan hak istimewa yang diberikan kepada bayi yang memiliki setidaknya satu orang tua warga negara Singapura. Bayi tersebut secara otomatis memperoleh kewarganegaraan Singapura saat lahir.

Namun, Singapura menghadapi tantangan penurunan tingkat kesuburan. Profesor Jean Yeung, direktur ilmu sosial di Badan Sains, Teknologi, dan Lembaga Penelitian untuk Pengembangan dan Potensi Manusia, memperingatkan bahwa populasi akan menua dan jumlah kematian secara alami akan melebihi jumlah kelahiran jika tren ini terus berlanjut.

Singapura diperkirakan akan mengalami lebih banyak kematian daripada kelahiran pada tahun 2030. Tingkat kesuburan total penduduk Singapura, yang mengukur jumlah rata-rata bayi yang akan dimiliki setiap wanita selama masa reproduksinya, telah menurun selama tiga dekade terakhir.

Selain itu, kelahiran warga negara juga mengalami penurunan selama periode yang sama. Pada tahun 2023, tercatat 28.877 kelahiran warga negara, turun 13% dari 33.193 pada tahun 2014.

Pemerintah Singapura telah berupaya meningkatkan angka kelahiran selama dua dekade terakhir. Upaya tersebut meliputi pemberian Bonus Bayi untuk bayi baru lahir, memperpanjang cuti hamil dan cuti ayah, serta memperluas pendanaan bersama pemerintah untuk perawatan fertilisasi in-vitro bagi wanita yang lebih tua.

Namun, tantangan penurunan tingkat kesuburan tetap menjadi perhatian serius. Pada tahun 2030, diperkirakan satu dari empat orang di Singapura akan berusia 65 tahun atau lebih.

Terima kasih telah membaca tuntas pembahasan singapura hadapi krisis bayi kematian mengintai di balik kelahiran dalam health ini Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu cari peluang baru dan jaga stamina tubuh. Jika kamu suka Sampai jumpa di artikel selanjutnya

© Copyright 2024 - Sulbar Belajar
Added Successfully

Type above and press Enter to search.