

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berkomitmen mendukung penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya transisi energi nasional menuju kemandirian energi dan masa depan yang berkelanjutan.
Dalam rangka persiapan penerapan BBM rendah sulfur, BPH Migas melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk PT Pertamina (Persero) dan Kementerian ESDM. Koordinasi ini bertujuan untuk menyempurnakan kebijakan dan memastikan implementasi yang lancar.
Pemerintah juga terus mematangkan regulasi terkait Peta Jalan BBM Bersih dan Ramah Lingkungan. Regulasi ini akan menjadi dasar penugasan penyaluran BBM ramah lingkungan kepada Badan Usaha Penugasan.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menekankan pentingnya persiapan matang sebelum penerapan BBM ramah lingkungan. Koordinasi ini sangat penting untuk memetakan tantangan teknis dan operasional yang mungkin muncul, ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menambahkan bahwa dukungan seluruh pemangku kepentingan sangat penting untuk menyukseskan kebijakan ini. Koordinasi semua pihak harus terus dilakukan agar implementasinya berjalan lancar, katanya.
Pertemuan koordinasi lanjutan akan digelar dengan menghadirkan stakeholder terkait, seperti Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. Masukan dari stakeholder akan digunakan untuk menyempurnakan kebijakan dan implementasinya di lapangan.
BPH Migas juga mendorong pengembangan kilang modern dan penggunaan BBM yang lebih rendah sulfur. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.
Dengan koordinasi yang baik dan dukungan semua pihak, tantangan dalam implementasi BBM ramah lingkungan diyakini dapat diatasi secara bersama-sama. Tujuannya adalah untuk menciptakan masa depan energi yang lebih baik dan berkelanjutan.
Jakarta, 3 Oktober 2024
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.