

Kematian mendadak, terutama pada individu di bawah 30 tahun, sering dikaitkan dengan masalah kardiovaskular. Kardiomiopati hipertrofi, anomali koroner kongenital, miokarditis, dan aritmia adalah penyebab umum pada kelompok usia ini.
Bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun, serangan jantung, miokarditis, stroke, dan diseksi aorta menjadi penyebab utama kematian mendadak. Sebuah tinjauan komprehensif pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa masalah kardiovaskular menyumbang hingga 73% dari kasus kematian mendadak.
Selain itu, pecahnya aneurisma pada pembuluh darah arteri juga dapat menyebabkan kematian mendadak. Dinding arteri yang lemah dan membengkak dapat pecah, menyebabkan pendarahan internal yang fatal.
Risiko kematian mendadak akibat penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Data dari Yayasan Jantung Singapura menunjukkan bahwa lebih dari 3.000 orang mengalami henti jantung mendadak setiap tahunnya. Kematian ini sering kali mengejutkan, terutama jika individu tersebut tidak menunjukkan gejala sebelumnya.
Bahkan individu yang sehat dan aktif tidak kebal terhadap henti jantung. Aktivitas fisik berat yang dikombinasikan dengan masalah jantung yang tidak terdiagnosis, seperti gangguan otot jantung atau kelainan pembuluh darah koroner, dapat memicu kematian mendadak.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.