

Pada tahun 1996-1997, Indonesia menikmati kejayaan dengan produksi minyak mencapai 1,6 juta barel per hari, menyumbang 40-50% pendapatan negara.
Namun, saat ini, Indonesia justru mengimpor minyak dan gas senilai Rp 500 triliun per tahun, berdampak pada fluktuasi nilai tukar rupiah.
Untuk mengatasi masalah ini, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengusulkan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak.
Selain itu, pemerintah juga akan mengaktifkan kembali sumur minyak yang tidak aktif. Dari 16.600 sumur yang tidak aktif, sekitar 5.000 sumur masih dapat dioptimalkan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan gas, serta meningkatkan pendapatan negara.
Type above and press Enter to search.
Type above and press Enter to search.