Dalam satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.

Menurut Deputi III Kantor Staf Presiden Bidang Perekonomian, Edy Priyono, angka kemiskinan turun dari 11,25% pada 2014 menjadi 9,03% pada 2024. Demikian pula dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 6,18% menjadi 0,83%.

Selain itu, ketimpangan pendapatan juga mengalami penurunan dari 0,406% pada 2014 menjadi 0,379% pada 2024. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di Indonesia semakin merata.

Penurunan kemiskinan dan ketimpangan ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang konsisten di kisaran 5% selama kepemimpinan Jokowi, kecuali saat pandemi Covid-19.

Meskipun pertumbuhan ekonomi belum mencapai target 7% per tahun yang ditetapkan Jokowi, namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang menghadapi situasi sulit.

Selain itu, Indonesia juga berhasil naik peringkat menjadi negara dengan pendapatan menengah ke atas berkat pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan penurunan inflasi.

Meskipun diakui bahwa ada sebagian masyarakat kelas menengah yang turun kasta, namun hal ini belum menjadi masalah karena mereka tidak jatuh ke dalam kemiskinan.

Keberhasilan dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin sejahtera dengan distribusi pendapatan yang semakin merata.

Share this article
The link has been copied!